George Bush, Presiden Cina Hu Jintao, dan Raja Salafy Wahhabi Lagi Asyik Ber-Toast-ria.
Demikian isi memo diplomatik dari Kedutaan Besar AS di Jeddah kepada Departemen Luar Negeri di Washington yang dipublikasikan di laman WikiLeaks, yang dipantau harian The Guardian, Selasa, 7 Desember 2010.Pesta itu digelar oleh pangeran kerajaan dari keluarga Al-Thunayan. Para diplomat mengatakan identitas sang pangeran harus dirahasiakan. Pesta itu bahkan disponsori sebuah perusahaan minuman energi asal Amerika Serikat.
"Alkohol, yang dilarang keras oleh hukum Saudi dan adat setempat, namun terlihat berlimpah ruah di bar area pesta. Bartender asal Filipina yang mereka sewa meracik cocktail punch dengan sadiqi, minuman keras lokal," tulis memo itu. "Berdasarkan pengamatan sejumlah tamu wanita juga adalah pekerja malam."
Konsuler Amerika Serikat di Jeddah, Martin Quinn, mengatakan, "Meskipun tidak menyaksikan langsung, penggunaan minuman yang dilarang lumrah di lingkungan sosial mereka."
Pesta semacam itu sangat terjaga kerahasiaannya. Dengan penjagaan superketat, hanya mereka dari kalangan kerajaan dan superkaya yang bisa bergabung. Mayoritas pangeran di Arab juga umumnya memiliki bodyguard sewaan dari Nigeria atau sejumlah negara di Afrika.
Dalam sebuah pesta biasanya dihadiri lebih 150 laki-laki dan perempuan, yang mayoritas usia 20-an dan 30-an. Mereka masuk melalui penjagaan ekstra ketat. "Mirip sebuah klub malam di luar kerajaan: banyak alkohol, pasangan muda menari, seorang DJ, dan tamu berkostum pesta."
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan koment tapi jangan mengandung SARA dan porno ya